Goa Batu Gelap |
Tapi, minggu kemaren saya bersama rekan - rekan mengadakan trip menyusuri gua batu gelap bukan dalam rangka meng'gaibkan diri, tetapi trip kali ini beneran ingin berpetualang menikmati keindahan alam yang tersaji di dalam sebuah gua.
Gua batu gelap adalah objek wisata gua alam yang terletak di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Gua Batu Gelap sendiri merupakan gua alam yang terdiri dari gabungan beberapa gua yang kemudian menyatu dengan luas sekitar 2 Km. Secara litologi gua batu gelap berupa batu gamping, dan satuan batuan di dalamnya adalah Pamaluan Beds.Sementara itu pada dinding-dinding gua terpampang stalagmit dan stalagtit, dan bahkan terdapat sungai bawah tanah yang melintasi di dalam gua batu gelap. Bentuk stalagmit yang terdapat di dalam gua bermacam-macam, ada yang berbentuk dolmen (meja batu), ada pula yang berbentuk menhir . ( sumber : wikipedia )
Rute menuju gua batu gelap
Rute menuju gua batu gelap via google map |
Lokasi gua batu gelap sendiri tak terlalu jauh dari kota Samarinda, gas tipis - tipis saja dari samarinda/tenggarong menuju ke separi besar paling cuman memerlukan waktu sekitar 1,5 jam kita sudah sampai ke lokasi gua. Kalau dari samarinda kita melewati ruas Jln. P. Suryanata ( air putih ) menuju arah ke tenggarong ( kukar ), sampai di perbatasan Samarinda - Tenggarong yang di tandai dengan pertigaan patung Lembuswana. Kita ambil jurusan ke sebelah kanan menuju ke arah kawasan Teluk dalam atau daerah L, kondisi jalannya sendiri sewaktu menuju ke separi besar bisa saya katakan kondisinya masih nyaman, karena banyak ketemu jalan mulusnya dari pada ketemu jalan yang berbatu dan berlubang. Pada saat melintasi desa Kerta Buana atau yang lebih terkenal dengan sebutan kampung bali, kita bisa melihat keunikan bangunan rumah - rumah penduduk nuansanya seperti berada di pinggiran pulau dewata.
Gapura jalan masuk menuju gua |
Setelah sampai di desa Suka Maju ( separi besar ) kita akan dengan mudah melihat sebuah plang berwarna kuning di sebelah kiri jalan bertuliskan ' Gua Batu Gelap ' . Di sebelah plangnya terdapat sebuah gapura berwarna merah putih, kita masuk saja kedalam sekitar 1,5 km. Jalannya sendiri di kawasan pemukiman penduduk sudah semenisasi sekitar 1 km, sisanya kita akan menemui jalan setapak yang masih berupa tanah karena lokasi guanya sendiri tepat berada di depan persawahan warga.
Jalan setapak menuju pintu masuk gua |
Sebelum menuju ke pintu masuk gua parkirlah yang rapi kendaraan kita di sisi jalan, jangan sampai menghalangi lalu lintas warga. Demi keamanan motor di kunci stang saja, dan pastikan juga tidak ada barang berharga yg tersimpan di jok motor.
Foto bersama sebelum memasuki gua |
Di depan pintu gua disana kita bisa singgah ke pondok tempat juru kunci gua/pemandu, disana kita mengisi buku tamu. Untuk retribusi masuknya sendiri pemandu disana hanya meminta suka rela seikhlasnya pemberian kita saja. Saya sarankan kalau mau ke gua batu gelap berombongan saja, jadi kita bisa patungan buat membayar jasa pemandu.
Pintu masuk gua batu gelap |
Setelah mengisi buku tamu, kami dari rombongan Jelajah tak lupa di brefing dulu oleh sang pemandu terutama update terkini perihal kondisi gua. Kita di jelaskan perihal tata tertib dan sopan santun saat memasuki gua, seperti di larang meninggalkan sampah di lokasi, di larang mencoret - coret dinding gua, dan di larang mematahkan stalagmit/stalagtit yang ada di dalam gua.
Juru kunci gua lagi memberi pengarahan singkat |
Selain di larang mematahkan kita jua jangan sesekali menyentuh stalagmit/stalagtit yang masih aktif. Trus pastikan juga membawa bekal senter, masker, topi, dan air minum karena pada saat berada di dalam gua semua peralatan dan bekal tersebut sangat di perlukan untuk menunjang aktifitas kita di dalam gua.
Pertualangan di dalam gua
Kesan pertama setelah memasuki area gua terlihat alami dan masih asri dengan rindangnya pepohonan di sekeliling gua, di gua pertama ruangnya cukup lega bisa sekalian puluhan orang yang masuk tapi tak terlalu dalam masuknya, jd setelah mentok di ujungnya kita kembali lagi keluar melanjutkan perjalanan menuju gua yang lainnya.
Jujur yang saya senangi sama pemandu di gua batu gelap ini orangnya enak di ajak ngobrol, tak segan - segan beliau dengan teliti menunjukkan jalan yang aman untuk di lewati karena bebatuan di dalam gua sangat licin dan tak jarang kita akan bertemu lubang. Jadi mesti ekstra hati - hati saat menyusuri gua pastikan pijakan kita benar - benar kokoh saat memanjat di dinding gua.
Serasa berada di dimensi lain, itulah kesan kedua setelah kami bersama rekan menyusuri lorong demi lorong gua. Apalagi saat memasuki lorong yang sempit tak kadang kita hanya jalan merayap sembari membungkukkan badan, bener - bener wow banget.
Merayap memasuki dinding gua yang rendah |
Hiasan alam berupa stalagmit dan stalagtit menambah kita terpana akan keindahan di gua batu gelap, selain keindahanx ada tantangan tersendiri saat berada di dalam gua seperti saat menyebrangi sungai yang berada di dalam gua. Dengan bantuan seutas tali kita harus menuruni permukaan jalan yg licin dan sedikit membuat batis begitir. :D
Menuruni sungai di bawah tanah |
Belum lagi ditambah pengapnya udara karena tipisnya oksigen pada saat berada di dalam gua, kita harus melawan wanginya pesing kelelawar yang bersarang di dalam gua. Kata urang jua ngeri - ngeri sedap. Hehe
Hampir 2 jam menyusuri gua tibalah kami untuk keluar dari gua, rasa lelah dan letih tak bisa di sembunyikan rekan - rekan saat keluar dari gua, saat kembali menghirup udara sejuk di alam terbuka dan tak lupa bersyukur bahagia akan nikmatnya karunia yang di limpahkan pada kita semua. Semua merasa merdeka karena di balik rasa lelah dan letih saat menyusuri gua terbayarkan dengan pemandangan indah saat berada di dalam gua, plus puluhan foto - foto undas yang telah di abadikan yang siap di unggah di sosial media. :D
#Salam Jelajah Tangguh
Sampai ketemu kembali di cerita trip selanjutnya... By Jejak Si Koceng
Sumber foto : Koleksi Jelajah dengan juru keker Sarwani Amhar feat Rudy
EmoticonEmoticon