Saturday, January 20, 2018

Objek Wisata Alam Air Terjun Katak Km 38 Samboja

Ngetrip Bersama Komunitas Jelajah di Air Terjun Katak Km 38 Samboja
Air Terjun Katak Km 38 Samboja

Air terjun katak, mendengar namanya saja sudah membuat PANASaran. Yang ku bayangkan mungkin airnya yang meloncat-loncat bagai katak dan ternyata tak seperti yang ku bayangkan, di atas air terjunnya memang banyak kataknya mungkin itu salah satu faktor makanya air terjun tersebut di namai air terjun katak.

Bagaimana dengan air terjunnya...!?

Kalau menurut pendapatku pribadi sih air terjun katak punya ciri khas tersendiri, selain banyak kataknya dan juga airnya cukup bersih. Kalau soal ketinggiannya sih hampir kurang lebih sama saja seperti di air terjun bukit biru dan seperti air-air terjun pada umumnya, cuman yang membedakan perjalanan untuk menuju ke air terjunnya itu yang mempunyai sensasi tersendiri. Hehe

Lokasi Air Terjun Katak berada di km 38 samboja jalurnya masuk ke simpangan arah ke objek Wisata Bukit Bengkirai atau ke Sepaku. Dari simpangan masuk ± 8 km nanti di pinggir jalan raya sebelah kiri jalan ada terpasang spanduk bertuliskan " selamat datang di air terjun katak km 38 " yang di prakasai oleh komunitas JEJAK BUDAYA. Di seberang spanduk tadi kita sudah bisa melihat jalan masuk untuk menuju ke air terjunnya, dengan kondisi jalan yang bisa saya katakan masih kurang enak untuk di lalui karena masih tanah bercampur bebatuan dan kalau lagi musim hujan tentunya licak yang akan mendominasi sepanjang perjalanan. Untuk sampai ke Arternya kita harus masuk lagi ke dalam menempuh jarak sekitar 7 km. Jangan khawatir takut tersesat karena kalau sudah masuk ke dalamnya kita hanya lurus saja ngikutin jalan dan nyampe dech ke Arternya. Hehe

Didepan spanduk masuk arter Katak Samboja
Spanduk sebagai tanda lokasi di depan pintu
masuk ke Air Terjun Katak Km 38 Samboja yang
diprakasai oleh Komunitas Jejak Budaya

Pada Saat kita berada di Arter katak kita bisa melihat sebuah spanduk bertuliskan " jangan meninggalkan sampah disini, tinggalkan sebuah cerita ". Terinspirasi dari tulisan spanduk tersebut saya akan bercerita tentang pengalamanku bersama komunitas Jelajah pada saat hari minggu kemarin ngetrip ke Arter Katak.

Pagi itu sekitar pukul 06:30 rekan-rekan dari Komunitas Jelajah sudah berkumpul di depan Halte Islamic Center Samarinda. Untuk memulai keberangkatan seperti biasa karena lagi musim penghujan pagi itu juga Samarinda dan sekitarnya di guyur hujan dan sempat mendapat keragu-raguan jadi apa tidaknya nch hari berangkat mengingat kalau hujan sudah bisa di pastikan kondisi jalan ke air terjun bakalan licak, dan tentunya motor akan susah untuk bisa masuk terlalu jauh. Karena rasa PANASaran lebih besar dari dinginnya cuaca pagi itu kami tetap berangkat dalam istilah kami sih nyebutnya " gas tipis-tipis " biar lambat asal selamat.

Untuk ngetrip kali ini kami di pandu oleh mas Echo dan pak Anthony Rahkman beserta istri dari Komunitas Jejak Budaya. Sesampainya kami di jalan masuk menuju air terjun keseruan itu segera di mulai tak kala melihat kondisi jalan yang dari kejauhan bagai hamparan coklat alias berlumpur. wkwkwk

Sebelum masuk ke dalam tak lupa rekan-rekan yang lain pada mengisi amunisi dulu entah itu sarapan dan beristirahat sejenak. Mengingat rute yang akan di lalui kali ini tidak mudah jadi modal nekad saja tidak cukup melainkan harus menyiapkan bekal konsumsi dan terutama air minum yang cukup. Setelah urusan perut sudah terpenuhi waktunya untuk melanjutkan perjalanan masuk ke lokasi air terjunnya, ada dua opsi yang di tawarkan apakah memarkir motor di pinggir jalan raya saja dan masuknya berjalan kaki saja ke dalam atau sedikit memaksakan motor untuk masuk sampai semampunya. Akhirnya semua opsi di pilih sebagian ada yang berjalan kaki dan sebagian lagi bermotor menerobos kubangan licak, sedangkan saya sendiri memutuskan untuk masuk ke dalamnya menggunakan motor.

Lintasan jalan yang becek menuju arter Katak Samboja
Kondisi Jalan menuju Air Terjun Katak
apabila lagi musim penghujan. Sensasinya mantab
berjalan di kubangan licak

Karena sulitnya medan yang berlumpur motor kami masuknya cuman bisa sampai 2 km saja. Kami pun memutuskan untuk memarkir kendaraan di dekat pondok perkebunan warga dan memutuskan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Seperti lirik lagu " sepanjang jalan kenangan " perjalanan kami untuk sampai ke air terjunnya juga lumayan panjang. Berjalan di kubangan licak dengan kondisi yang licin di tambah langkah kaki yang begitu berat tidak menyurutkan langkah kami untuk menuju Arter Katak. Sepanjang perjalanan canda tawa bersama rekan-rekan tak hentinya kalau melihat sesuatu yang lucu semisal pada saat berjalan mulai terdengar suara gemuruh, semua pada berhenti sejenak mencari sumber asal suara. Kami kira perjalanan kami udah mau nyampai, eh ternyata suara perut kawan yang lagi bergemuruh karena nggak sempat sarapan . Wkwkwk

Jalan mendaki dan becek saat musim hujan
Berjalan kaki melintasi perbukitan 

Melangkah perlahan tapi pasti di iringi keringat yang bercucuran setelah menapaki bukit akhirnya rombongan kami pun sampai ke lokasi Arternya. Tak terasa rupaya perjalanan kami lumayan lama juga hampir 2 jam karena jalan santai saja lebih banyak singgah beristirahat. Kesan pertama setelah melihat air terjunnya dalam hati berkata tak sia-sia jauhnya perjalanan terbayar lunas dengan keindahan air terjunnya, setelah mencuci alas kaki yang penuh licak tubuh ini tak sabaran lagi untuk segera menceburkan diri menikmati kesegaran dinginnya Air Terjun Katak.

Menikmati segarnya arter Akatak Samboja

Setelah puas bemandian di air terjun tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 Sudah waktunya untuk kembali pulang. Tetapi, sebelum meninggalkan lokasi kami beserta rekan-rekan Jelajah tak lupa untuk melakukan aksi sadar wisata dengan memunguti sampah-sampah plastik di sekitar lokasi air terjun. Ketika sudah bersih saatnya untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Lakukan aksi sadar wisata
Kamipun tak lupa lakukan aksi sadar wisata

Sebelum meninggalkan lokasi kami pun bersama Rekan-rekan yang lain melakukan aksi sadar wisata, dengan memungut sampah-sampah plastik sebagai rasa ucapan terima kasih karena alam telah menyambut kami dengan keindahan Air Terjunnya.

Sebelum ku akhiri cerita ini tak lupa saya berterima kasih untuk rekan-rekan Jejak Budaya yang sudah mau meluangkan waktunya menjadi pemandu kami untuk menuju ke lokasi Arter dan tak lupa juga buat rekan-rekan di Jelajah atas pengalaman yang sangat berkesan di trip kali ini.

Komunitas Jelajah-HoS
Foto bersama dengan seluruh rekan dengan latar Air Terjun

Sumber Foto : Koleksi Jelajah dan Jejak Budaya